;

Rabu, 28 Desember 2011

Alpaku


Ku persembahkan jiwa ragaku padaMu ya Allah
Setiap nafasku dan detik jantungku
Itulah fitrahku dan itu janjiku selalu
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",  Q.S Al-A’raf ayat 172  

Tapi aku manusia ya tuhanku
Rabbana zalamna anfusana wa’il-lam taghfir lana wa tarhamna
lanakuunan-na minal khaasiriin…
La ilaha illa anta subhanaka inni kuntum minaz zaalimiin…
Begitu banyak lupa ku…
Begitu mudahku terlena
 Begitu mudah ku tersanjung dan sombong
Begitu mudah berputus asa, ketika kau tak segera menyambut panggilan dan permohonanku  ya Tuhanku
Seketika itu aku lebih sering menghujatMu
Lebih sering mengindahkan setiap janji yak u ucapkan sebelum ku lahir, setiap shalatku dan fitrahku
Lebih sering mengacuhkanMu
Menganggap aku PANTAS dan BERHAK untuk  lebih kau pedulikan dari hamba-hambaMu yang lain, yang barangkali lebih sabar, lebih shaleh , lebih taqwa dan tak pernah menghujatMu, yang bahkan mengorbankan setiap tetesan darahnya untuk agamaMu, sediap detiknya memikirkan apa yang telah ku berikan untuk agamaMu
Aku begitu ponggah merasa aku lebih berhak atas janjiMu padahal shalatku lalai dengan bayang2 dunia
Aku begitu ponggah merasa aku lebih utama harus kau pedulikan dari pada hambaMu yang menyumbangakan sebagian besar hartanya, sedangkan aku hanya seikhlasnya….
Aku begitu ponggah merasa aku yang lebih  mulia dari hambaMu yang lain dengan keenggananku beribadah dan mencari cintaMu dan mencoba untuk berfikir APA YANG TELAH KU BERIKAN PADAMU BUKAN APA YANG YANG TELAH KAU BERIKAN PADAKU?????
Astaghfirullah….
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik'

Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.”
[HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792]
Rabbabaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab'

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
(QS. Ali Imran: 7)