;

Senin, 20 Desember 2010

Mutiara Imam Syafii

Orang Berilmu dan beradab TIDAK akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak meninggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu Manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu Gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
jika di dalam hutan

(kutipan :Negeri 5 menara, hal xiv)

Kamis, 16 Desember 2010

Buka mata, buka telinga, buka hati dan buka pikiran....

buka mata, buka telinga, buka hati dan buka pikiran kita.....
sesungguhnya begitu banyak hidayah ( petunjuk http://www.eramuslim.com/syariah/life-management/3-hidayah-petunjuk-dan-dholalah-kesesatan.htm) yang ada di sekitaran kita.....
tapi terkadang hati dan mata kita pekat dengan debu dan kotoran sehingga cahaya yang datang tidak bisa kita rasakan....
kita trus saja mengatakan tunggu "hidayah datang" padahal hidayah ( petunjuk) itu begitu banyak ada disekitaran kita... teguran orang, bacaan yang kita baca dan hal hal lain bahkan celetukan anak kecil yang sepontan yang suka mengingatkan kealpaan kita sesungguhnya adalah hidayahNya agar kita bisa memperbaiki ( dan YAKINLAH hal -hal tersebut bukan suatu kebetulan, tapi rekayasa Allah untuk memberi tahu kita sesuatu hal!!!)....contohnya : ish mbak ini dah gede gak shalat , malu dong....
buka mata , buka telinga, buka hati dan buka pikiran....

apa yang kau rasakan jika kau merupakan bagian dari suatu golongan tapi kau mendapatkan perkataan " orang-orang yang mencari jalan golongan ini lebih dicintai dari pada orang- orang yang masuk golongan ini dengan sednrinya"

hal yang membuat ku begitu keras untuk berfikir kenapa? dan kenapa?

ISLAM, kenapa DIa lebih mencintai orang- orang yang mencarinya dari pada aku yang sudah islam dari aku lahir???????
begitu banyak pertanyaan yang menghujat ku....???? membuatku tak terima....

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz)." (Q.S.al-an'aam :59)

seolah olah Ia tahu isi hatiku...

Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui." Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S. ali Imran : 29 )

dengan rasa kasih sayangNya , dengan kepemurahanNya kepada seluruh makhluknya yang diciptakanNya tanpa terkecuali dan dengan rasa penyayangnya bagi hamba-hambaNya yang ingin mncari kebenaran dan mengikuti perintahNya dan menjauhi laranganNya....
Ar Rahman , Ar- RahimNya

kesyukuran yang membawa pad suatu penjelasan yang kupertanyakan... salah satu jawaban adalah , bagi mereka yang mencari , akan lebih mengetahui betapa sepurnanya agama ini, betapa menetramkan, betapa BENARnya agama ini,
setiap kita pasti akan mempunyai jalan sendiri ketika kita berkeinginan untuk mengenalNya lebih dekat , mengetahui kebenaraNya, begitu indah dan tak terduga, Allah yang merancangNya agar kita meyakini kebenaran Allah....
sama seperti Ruben dengan pengalaman spritualnya, yang langsung mendapat jawaban dari Allah melalui al-qur'an...
sungguh bagi yang bersungguh sungguh untuk memperbaiki diri, pasti Allah akan membimbingNya

"Sejengkal seorang hamba dekati Tuhannya, sehasta Tuhan akan datangi. Selangkah ia datangi, seribu langkah Ia akan berlari menjemput."
Dia tidak akan meninggalkanmu samapai engkau meninggalkanNya....

selamat datang para pencari cintaNya, yang harus kau lakukan adalah 
BUKA MATA, BUKA TELINGA, BUKA HATI DAN BUKA PIKIRAN...

Sselamat mencari dan Keep istiqamah...

Kamis, 02 Desember 2010

Hadits...

Dari Ka'ab bin Malik ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Rakusnya seorang atas harta dan kedudukan terhadap agamanya, lebih berbahaya dari pada rakusnya dua serigala lapar yang di lepas di padang gembala." ( HR At-Turmudzi)

mengingatkan kepada saudara- saudara ku yang bergerak di jalan da'wah ini, moga tetap istiqamah dan selalu meluruskan niat....

Jumat, 22 Oktober 2010

Umar Ibn Abdul aziz

suatu kali Umar Ibn Abdul Aziz masuk ke Baitul Mal( tempat penyimpanan Harta negara) kaum muslim. di antara harta-harta sedekah yang ada di tempat itu, ada beberapa botol minyak wangi. Penjaga baitul Mal datang dengan membawa botol-botol itu, membukanya dan mendekatkannya kehidung Umar. namun Umar menghindari dan berkata"Aku berlindung kepda Allah. Bertaqwalah kepada Allah! " penjaga itu heran dan berkata, "mengapa, wahai amirul mukminin?" jawab beliau, "Bukankah itu aroma minyak wangi?
Artinya, pabila beliau mencium minyak wangi itu, berarti beliau telah mengambil manfaat darinya. dan perbuatan itu tidak halal baginya, karena itu barang milik RAKYAT(kaumnya)
(Risalah Hidayah, hal 33)

Kamis, 21 Oktober 2010

Resensi Mencari Mutiara di Dasar Hati

Saudaraku,
Genggam erat-erat tali keimanan kita. Kenalilah diri. Pahami kebiasaannya. Rasakan setiap getaran-getarannya. Lalu berhati-hati dan kontrol lah kemauan dan kecendrungannya. Waspadai!!! kekurangannya dan manfaatkan kelebihannya.
Berdoalah pada Allah agar ia menyingkapkan ilmu-Nya tentang diri. Sebagaimana senandung doa yang dilantunkan Yusuf bin Asbath, murid Sofyan Ats Tsauri :” Allahumma arrifni nafsii”,” Ya Allah kenalkan aku dengan diriku…”. Jiwa manusia banyak menyimpan rahasia. Misteri hati dan jiwa manusia sulit dikenali dengan baik kecuali dengan bantuan Allah swt kepada kita. Karena itu ulama terkenal yang ahli dalam masalah kejiwaan Sahal bin Abdillah mengatakan bahwa mengenali diri sendiri lebih sulit dan lebih halus daripada mengenali musuh. Artinya,aib dan kekurangan yang terselebung dalam diri, sangat sulit dideteksi, dan harus dibuka oleh Allah agar seseorang dapat membersihkan diri dan jiwanya.
Saudaraku,
Iman dalam hati kita ibarat pelita. Bila cahanya meredup berarti kita akan larut dalam gelap dan kehilangan petunjuk dalam menjalani kehidup. Dan semakin cahayanya menyala,berarti kita semakin bisa melihat segala sesuatu di hadapan kita dengan jelas.
Wajar saja bila pelita itu kadang meredup, karena memang begitulah tabiat iman sebagaimana digambarkan oleh Rasulullah, bahwa iman itu terkadang bertambah dan berkurang. Tapi kita harus berupaya agar ia tidak redup terus menerus bahkan padam,. Hanya ada satu cara untuk menyalakan kembali pelita yang redup itu: TAUBAT.
Mata adalah panglima hati . hampir semua perasaan dan perilaku awalnya dipicu oleh pandangan mata. Bila dibiarkan mata memandang yang dibenci dan dilarang, maka pemiliknya berada di tepi jurang bahaya. Meskipun ia tidak sungguh-sungguh jatuh ke dalam jurang. Demikian potongan nasihat Iman Ghazazali rahimahullah dalam kitab Ihya ulumuddin.
Saudaraku,
Semoga Allah memberi naungan barakah-Nya kepada kita semua. Fitnah dan ujian tak pernah berhenti. Sangat mungkin, kita kerap mendengar bahkan mengkaji masalah mata. Tapi belum tentu kita termasuk dalam kelompok orang yang bisa memelihara matanya. Padahal, seperti diungkapkan oleh Imam Ghazali tadi, orang yang keliru menggunakan pandangan, berarti ia terancam bahaya besar karena mata adalah pintu paling luas yang bisa memberi banyak pengaruh pada hati.
Menurut Imam Ibnu Qayyim,mata adalah penuntun, sementar hati adalah pendorong dan pengikut. Mata, memiliki kenikmatan pandangan. Hati, memiliki kenikmatan pencapaian. “Dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu yang mesra. Jika terpuruk dalam kesulitan, maka masing-masing akan saling mencela dan mencerai,”jelas Ibnu Qayyim.
Kata hati kepada mata, “ Kaulah yang telah menyeretku pada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan karena aku mengikutimu beberapa saat saja. Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman dari kebun yang tidak sehat”. Kau salahi firman Allah,”Hendaklah mereka menahan pandangannya”.kau salahi sabda Rasulullah saw,”memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis. Barangsiapa meninggalkannnya karena takut pada Allah, maka Allah akan memberi balasan iman padanya, yang akan didapati kelezatan dalam hatinya.”(HR.Ahmad)
Tetapi mata berkata kepada hati, “Kau dzalimi aku sejak awal hingga akhir. Kau kukuhkan dosaku lahir dan batin. Padahal aku hanyalah utusanmu yang selalu taat dan mengikuti jalan yang engkau tunjukkan. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah . jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik pula. Dan jika rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati”(HR.Bukhari dan Muslim)

“Hati adalah raja dan seluruh tubuh adalah pasukannya. Jika rajanya baik maka baik pula pasukannya. Jika rajanya buruk, maka buruk pula pasukannya”

Wahai hati, jika engkau dianugrahi pandangan, tentu engkau tahu bahwa rusaknya pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu, dan kebaikan mereka adalah kebaikanmu. Sumber bencana yang menimpamu adalah karena engkau tidak memiliki cinta pada Allah, tidak suka dzikir, kepada-Nya, tidak menyukai firman, asma dan sifat-sifat-Nya. Allah berfirman, “Sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.”(QS. Al-Hajj:46)
Kesendirian, kesepian, kala tak ada orang yang melihat perbuatan salah, adalah ujian yang akan membuktikan kualitas iman. Di sinilah peran mengendalikan mata dan kecondongan hati termasuk dalam situasi kesendirian, karena ia menjadi bagian dari suasana yang tak diketahui oleh orang lain, “Hendaklah engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya yakinlah bahwa Ia melihatmu “





Dikutip dari : Muhammad Nursani,”Mencari Mutiara di Dasar Hati” Seri 1,
Tarbawi Press, 2004.

Tak sekedar kata

sekekedar kata tak cukup
sekedar keinginan tak cukup
sekedar niat juga tak cukup
butuh tindakan, butuh keberanian untuk memulai
melawan rasa malas, melawan kejenuhan, melawan kekhawatiran kegagalan

Selasa, 18 Mei 2010

Jiwa

wahai jiwa yang rapuh
wahai jiwa yang tertipu oleh kulitmu
wahai jiwa yang masih terus berkelana
wahai jiwa yang tak tau kemana arahmu
wahai jiwa yang kebingungan

ternyata dirimu belum apa apa...
tapi kenapa engkau begitu pongahnya berjalan dimuka bumi
seolah tak ada masalah, seolah baik baik saja???
padahal jiwa sedang gundah...
padahal jiwamu tak tenang
padahal jiwamu sedang resah...

wahai jiwa yang tenang!!!
kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridhai-Nya

sungguh hanya dengan mengingtNya hati akan menjadi tenang